Jadi Calon Emiten Syariah Baru Jalan 1 Tahun
Setelah tidak berjumpa 3 bulan, seorang anak muda me-wa: “mas kapan bisa ketemu?” tanyanya
belum genap usianya 30 tahun. bisnisnya di showroom dan lelang mobil bergulir cepat. Ribuan mobil sudah terjual. Padahal bisnisnya baru saja diluncurkan akhir tahun lalu.
Satu bank sudah tanda tangan MoU untuk pembiayaan sampai Rp 1 T (benar Rp 1 T loh, beberapa media meliput MoU mereka kala itu) untuk pembiayaan pembelian mobil melalui bisnis lelang dan showroom-nya.
Satu perusahaan publik meliriknya untuk investasi ke bisnisnya. Namun ia ragu untuk menerima pinangan itu.
Katanya, “dana mereka dari asing”. Saya ingin cari investor lokal saja.
Jarang-jarang anak muda berpikir seperti ini. Padahal uang investasi milyaran siap dikucurkan dari perusahaan publik tersebut.
“Saya mau Go Publik sendiri saja” ujarnya.
“Saya mau saham perusahaan saya masuk Efek Syariah” tambahnya.
Wuaah melek juga anak muda ini ttg saham syariah. Kontras dengan gaya pakaiannya yang santai dan sambil mengisap beberapa batang rokok ketika obrolan santai kami.
“Apa aja mas syarat agar diterima jadi saham syariah?” tanyanya
Saya jawab:
“Kegiatan usaha tidak bertentangan prinsip syariah”
“Total hutang ribawi maksimal 45% dari total aset”
“Total pendapatan non halal maksimal 10% dari Total pendapatan”
Balasnya:
“Saya siapkan mas syarat-syarat tersebut”.
“Saya serius mau IPO sendiri”
“Bisakan baru jalan satu tahunan”
Saya jawab “minimal 12 bulan beroperasi untuk listing di papan pengembangan”