Perbandingan 6 Rumah Sakit Tbk

Axis Imaging News

Tahun 2018 Bursa Efek Indonesia akan kedatangan 2 emiten rumah sakit baru menambah 4 rumah sakit yang telah lebih dahulu menjadi rumah sakit terbuka. Selain RS Hermina, RS Royal Prima yang mempunyai 2 buah RS di Medan dan Jambi turut mendaftarkan diri di BEI.

Rumah Sakit pertama yang mencatatkan diri di bursa adalah RS Mayapada di tahun 2011 lalu. Lalu diikuti oleh RS Omni di tahun 2013 dan RS Siloam di tahun yang sama. Terakhir, 3 tahun lalu di tahun 2015 RS Mitra Keluarga juga menjadi rumah sakit terbuka.

Dana terbesar yang dihimpun oleh RS terbuka sepanjang 7 tahun terakhir ketika IPO diraih oleh RS Mitra Keluarga yang menghimpun dana hingga Rp 4.4 trilyun dengan melepas 18% sahamnya. Sedangkan dana terendah dihimpun oleh RS Omni yang hanya mendapat Rp 72 milyar ketika IPO di tahun 2013 lalu.

Aset terbesar RS terbuka kelak dimiliki oleh Hermina yang sedang proses go publik di bulan mei 2018 ini yaitu sebesar Rp 3,3 trilyun. Sedangkan RS Omni memiliki aset terendah ketika IPO yaitu sebesar Rp 290 milyar.

Ekuitas terbesar yang dimiliki oleh RS terbuka ketika IPO adalah milik RS Mitra Keluarga sebesar Rp 1,67 trilyun. RS Omni memiliki ekuitas terendah hanya sebesar Rp 19,2 milyar. Ekuitas adalah nilai buku perusahaan. Dari 6 Rumah Sakit terbuka, jadi Omni memiliki nilai buku paling rendah sedangkan terbesar dimiliki oleh RS Mitra Keluarga.

Dari angka nilai buku tersebut, bisa dilihat bahwa RS Mitra Keluarga juga memiliki nilai raihan dana terbesar ketika IPO dan pada akhirnya memiliki nilai pasar terbesar dari seluruh RS terbuka. Saat masuk bursa, RS Mitra Keluarga memiliki nilai pasar sebesar Rp 24 trilyun. Dan lagi karena RS Omni memilki nilai buku terendah maka nilai pasar rumah sakit ini juga terendah yaitu Rp 472 milyar.

Namun, bila melihat Rumah Sakit mana yang dihargai paling besar ketika masuk bursa dari faktor kali nilai bukunya, maka RS Siloam adalah jawabnya. Dengan nilai buku hanya Rp 244 milyar, nilai pasar Rumah Sakit dihargai hingga Rp 10,4 Trilyun ketika masuk bursa, atau sekitar 43x dari nilai bukunya. Sedangkan RS Mayapada merupakan yang terendah dihargai hanya 1,2 kali dari nilai bukunya.

Tahun ketika masuk bursa juga menjadi penentu. Ketika tahun 2011 RS Mayapada masuk bursa adalah masih masa pemulihan setelah krisis 2008–2009 terjadi. Pasar belum seoptimis ketika RS Siloam masuk bursa. Namun, di sisi lain, manajemen RS Siloam juga mampu meyakinkan bahwa masa depan rumah sakitnya sangat bagus, sehingga mampu mendapatkan kepercayaan investor lebih tinggi dibandingkan rumah sakit lainnya.

Update nilai pasar RS Tbk per 27/4/2018:

1. RS Mitra Keluarga (MIKA) Rp 28,3 trilyun

2. RS Siloam (SILO) Rp 11.7 trilyun

3. RS Omni (SAME) Rp 3.2 trilyun

4. RS Mayapada (SRAJ) Rp 2.1 trilyun

nb.

dari angka di atas saat ini, RS Mapayada disalip RS Omni dari sisi nilai pasar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *