Apa yang tertulis di dalam sebuah laporan keuangan adalah sebuah pengakuan. Pengakuan terhadap apa yang sungguh terjadi. Kadang pengakuan itu sungguh menyakitkan.
Dan ini dilakukan PT Matahari Department Store Tbk. (kode: LPPF) terhadap investasinya di PT Global Ecommerce Indonesia (GEI) yang merupakan pemegang saham PT Solusi Ecommerce Global yang memiliki platform MatahariMall.com.
Dalam kurun waktu bulan Agustus 2015 hingga Desember 2017 LPPF telah membenamkan investasi hingga Rp 769.8 milyar untuk mendapatkan saham sebesar 19.62%. (bisa dilihat di gambar rincian investasi LPPF di MatahariMall)
Kita mengetahui bersama di bulan November 2018 silam MatahariMall.com dilebur ke Matahari.com sehingga LPPF merasa perlu melakukan impairment terhadap investasinya di GEI.
Dengan prinsip kehati-hatian, LPPF mencatatkan penurunan nilai aset seluruhnya yang ada di GEI sebesar Rp 769.773 milyar tersebut di dalam laporan laba rugi konsolidasinya di tahun 2018. (dalam gambar saya beri tanda kotak merah)
Jumlah ini membuat laba bersih perseroan anjlok 42% dari Rp 1.9 trilyun di tahun 2017 menjadi Rp 1.1 trilyun di tahun 2018. Perspektif investor pun akhirnya negatif sehingga harga sahamnya juga turun.
Namun harga saham turun ini bisa bermakna positif bagi perseroan yang memang sedang mempunyai program buy back sahamnya hingga bulan April 2020 sesuai izin hasil RUPS sebelumnya.
btw bagaimana pemegang saham mayoritas 80.38% di GEI, apa yang mereka lakukan? apakah melakukan impairment juga?
jika ditotal 100% maka nilai investasi di GEI mencapai Rp 3.8 trilyunan untuk pengembangan MatahariMall.com yang direncanakan sebelumnya. Namun rencana tinggal rencana. Pertarungan dunia digital memang keras. Nama besar dan dana besar tidak menjamin kesuksesan.
#pasarmodal #investasi #ekuitas #buyback
image source : selular.id